04 April 2008

PERKEMBANGAN WI-FI DI DUNIA TI


SEBAGIAN komunitas yang mempergunakan jalur frekuensi 144 MHz (megahertz) ini kemudian bermigrasi dan berevolusi ke jalur tanpa izin (unlicensed) yang dibuka untuk masyarakat dunia, yaitu jalur 2,4 GHz (gigahertz) atau 24.000 MHz. Terutama mereka yang berasal dari kalangan kampus maupun para eksekutif muda yang sudah akrab bergaul dengan produk-produk teknologi canggih.

Komunitas baru pun tumbuh, terutama bagi mereka yang alergi dengan gaya-gaya breaker atau bahkan mereka yang tidak pernah berkomunikasi dengan radio sama sekali. Dengan membebaskan jalur 2,4 GHz untuk kepentingan umum, hal itu sepertinya telah memberi peluang baru seperti pada era keemasan radio 2 meteran.

Tidak mengherankan apabila sekarang sudah mulai banyak yang mempergunakan sarana di jalur gelombang mikro ini untuk “mojok”. Awalnya memang hanya komunikasi tulisan dengan perangkat komputer kecil seperti notebook atau PDA (Personal Digital Assistant) saja, tetapi belakangan ini sudah ada yang menggunakan handset untuk berkomunikasi suara.

Hal ini dimungkinkan karena berkembangnya teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol). Teknologi VoIP sendiri sebelumnya sempat membuat geger penyelenggara telekomunikasi yang tertinggal oleh pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi ini.

Dengan jaringan WiFi sangat dimungkinkan untuk melakukan hubungan ala VoIP atau ada yang menyebut dengan VoIP over WiFi (VoWiFi). Berkomunikasi dengan mitranya di luar kota dengan biaya lokal atau bahkan gratis sama sekali melalui layanan WiFi di kafe.

Bahkan sekarang sudah ada handset untuk melakukan hubungan telepon VoIP melalui jaringan WiFi, selain aplikasi telepon Push-to-Talk (PTT) melalui telepon VoIP. Pada jaringan telepon seluler produk handset PTT atau teknologinya juga disebut PTT over Celluler (PoC).


Cara berkomunikasi dengan perangkat PTT atau PoC sama seperti berbicara mempergunakan pesawat handie talkie (HT) biasa. Pencet tombol saat berbicara atau Pust-to-Talk dan pada saat yang bersamaan lawan bicara-bisa satu atau beberapa-mendengarkan.

Termasuk telepon video yang bukan hanya suara, tetapi juga gambar dari lawan bicara, ini merupakan peningkatan penggunaan VoIP over WiFi. Kebanyakan perangkat yang dibuat masih untuk perangkat ponsel, termasuk istilahnya pun masih masing-masing.

KOMUNIKASI VoIP tidak bisa dihalangi lagi, dan komunikasi suara yang murah ini juga masih menjadi muatan yang dominan dalam telekomunikasi masa depan. Sistem ini menjadi murah jika digunakan untuk jarak yang jauh, antarkota, atau bahkan dengan luar negeri.

Dengan PDA phone seseorang bisa bercengkerama melalui saluran WiFi maupun jaringan telepon seluler sesuai dengan operator yang dilanggani. Baik berkomunikasi dengan gambar video atau hanya tulisan (chatting) atau bahkan hanya berbicara saja layaknya telepon konvensional atau HT.

Ketika bergerak, seseorang bisa mempergunakan PDA sebagai sarana telepon seluler, dan pada saat diam dan berada di suatu tempat yang terdapat hotspot atau access point yang bisa diakses untuk menggunakan jaringan WiFi.

Bahkan perusahaan-perusahaan besar sekarang menggunakan jaringan WiFi untuk memperluas jaringan kabel. Mereka menghubungkan titik akses nirkabel ke jaringan backbone mereka untuk menyediakan akses jaringan dan internet di ruang-ruang pertemuan, lobi, kantin, dan ruang-ruang umum lainnya.

Tentu ini akan memberikan fleksibilitas yang sangat tinggi, selain juga biaya yang murah. Komunikasi telepon nirkabel bisa dilakukan melalui WiFi dan tidak perlu keluar melalui saluran telepon atau koneksi internet lainnya selama masih berada di dalam jangkauan gelombang radio WiFi.

Sepertinya WiFi akan menyedot kue yang diperebutkan para operator seluler maupun operator telepon tetap. Namun, seperti Telkomsel, mereka justru membuka layanan WiFi bagi para pelanggannya yang mereka sebut Surfzone.

Saat ini Telkomsel sedang mendemonstrasikan fasilitas WiFi mereka dan pada saat yang sama mereka juga memperkenalkan jaringan seluler berkecepatan tinggi atau Enhanced Data rate GSM Evolution (EDGE) dengan kecepatan sampai 128 kbps.

Pemilik handset seperti Nokia 9500 Communicator bisa langsung mencoba dua layanan yang sedang didemonstrasikan ini. Tak banyak PDA yang dirancang untuk memiliki dua fasilitas berkecepatan tinggi tersebut.

Seperti iPAQ h6365 dari Hewlett-Packard (HP) bisa akses WiFi, tetapi tidak bisa EDGE, kecuali saluran GPRS kelas 10. Sama halnya dengan O2Xda Iis yang bisa WiFi, tetapi fasilitas seluler hanya GPRS. Adapun Treo 650 bisa untuk EDGE, tetapi tanpa WiFi.

SEMULA WiFi atau Wireless Fidelity yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz ini lebih berfungsi bagi para pengguna notebook atau PDA untuk mengakses internet tanpa kabel. Itu terutama bagi mereka yang sedang bepergian, seperti di bandara, hotel-hotel besar, kafe-kafe, maupun mal-mal.

Dalam dunia industri WiFi dikenal dengan teknologi komunikasi wireless LAN (WLAN) yang berhubungan dengan standar jaringan nirkabel Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11. Dengan standar 802.11b mampu menyalurkan 11 megabit per detik (mbps) dan 54 mbps untuk standar 802.11a dan untuk jarak yang lebih jauh digunakan standar 802.11g.

WLAN menyelenggarakan komunikasi jaringan nirkabel pada jarak pendek (terbatas) dengan daya yang rendah. Dengan daya yang dibatasi sehingga hanya bisa menjangkau sekitar radius 100 meter saja, dengan demikian akan mudah terhalang tembok maupun benda-benda penyekat lain.

Walaupun untuk kondisi seperti di Indonesia ada yang menggunakan booster untuk memperluas jangkauan, terutama untuk kegiatan luar ruang, atau juga melewatkan pada kabel listrik yang sebagai antena untuk menembus tembok beton.

Seperti halnya sebuah teknologi nirkabel seluler, WiFi memungkinkan perangkat seperti PDA phone ataupun notebook menjelajah internet, selain berhubungan langsung antarmereka point-to-point. Termasuk antargedung atau antarkawasan dari sebuah perusahaan atau kampus yang sama.

Meskipun daya yang dipergunakan kecil, WiFi mampu membawa informasi ribuan kali lebih besar daripada radio komunikasi konvensional yang pita frekuensinya sangat sempit. Karena itu, tidak heran apabila teknologi WiFi kemudian berkembang untuk aplikasi VoIP dalam komunikasi suara.

Sebelumnya kalangan kampus menggunakan radio komunikasi, termasuk jalur 2 meter, untuk berkomunikasi dengan tulisan (e-mail). Sekalipun hanya sedikit informasi yang bisa dialirkan ataupun diterima, hal itu sudah sangat membantu sebelum akhirnya jalur 2,4 GHz dibuka.

Tentu saja, karena kalangan kampus bisa bermigrasi ke jalur gelombang mikro itu tanpa harus takut dikatakan melanggar hukum tentang pemanfaatan frekuensi. Apalagi semakin banyak peralatan yang dijual untuk pita frekuensi itu dan WiFi tumbuh bak jamur di musim hujan.

“Di Jakarta ini sudah banyak sekali termasuk mereka yang menggunakan untuk point-to- point,” kata Sumaryo, seorang pengamat telekomunikasi WLAN di Jakarta. Sebut saja kawasan Jalan Thamrin, komunitas WiFi dikatakan sudah begitu padat, bahkan apabila dipindai akan terlihat betapa banyaknya aktivitas di jalur 2,4 GHz.

SOLUSI yang boleh dikatakan murah ini merebak di kampus-kampus kota besar. Mereka bukan hanya tidak direpotkan mencari koneksi ke jaringan telepon, tetapi juga unsur tidak perlu membayar inilah yang sebenarnya menarik.

Sepertinya mereka mendapatkan jalan keluar yang tepat daripada menjelajah internet melalui telepon kabel biasa. Belum lagi masalah lambatnya akses melalui telepon karena terlalu banyak pemakai, sedangkan jaringan sudah jenuh.

Selain akses ke jaringan LAN, maka jika pihak kampus menyediakan saluran ke internet, hal itu akan memungkinkan mahasiswa untuk menjelajah internet. Banyak bahan studi yang bisa dicari di internet, selain mereka juga membangun komunitas e-mail (mailing list), berkomunikasi dengan pihak luar.

“Untuk hubungan WLAN ke internet bisa digunakan jalur apa saja. Mau pakai broadband, jalur telepon biasa, ataupun serat optik,” kata Dyan Arifin, pelaku bisnis komputer.

Banyak kegiatan kampus yang bisa diinformasikan melalui jaringan nirkabel ini, apalagi jika tersambung ke jalur internet.

Apakah itu radio komunitas kampus yang selama ini menggunakan jalur frekuensi FM yang belakangan banyak ditertibkan, juga aktivitas televisi kampus bisa lebih dihidupkan melalui jaringan internet.




Selengkapnya.....

16 Maret 2008

Intel Plagiat Teknologi AMD

SAN FRANSISCO - Setelah Intel mengumumkan platform prosesor baru bertajuk Nehalem, Advanced Micro Devices (AMD) mengklaim bahwa Intel telah menyontek teknologi milik AMD untuk menciptakan PC yang lebih baik.

"Yang paling menakjubkan adalah banyak ide dasar teknologi inovatif yang dimiliki Intel ternyata telah lebih dahulu diimplementasikan oleh AMD, bahkan telah dipasarkan lebih dulu," ujar pihak AMD dari berita pers yang dikutip Xbitlabs, Sabtu (29/9/2007).



Beberapa teknologi tersebut adalah x86 central processing units (CPU) yang ditemukan oleh AMD dan diberi nama HyperTransport. Intel mengadopsinya menjadi QuickPath Bus, dimana built in memory controller merupakan hal yang berkembang pada tahun 2003.

"Produk yang telah kami luncurkan bertahun-tahun lalu dan telah diadopsi Intel kemudian hari merupakan pengakuan Intel atas arsitektur prosesor AMD yang ternyata menjadi kunci teknologi prosesor ke depan," ungkap rilis tersebut.

Walaupun built-in memory controller dan HyperTransport bus merupakan dua keuntungan AMD Opteron, Athlon 64, Phenom, dan Sempron Prosesor yang tidak terbantahkan, namun performa AMD ternyata tidak sama dibanding prosesor Intel Xeon dan Intel Core 2 yang ada saat ini. AMD pun tidak membuat sanggahan apa-apa terhadap performa Nehalem dan Bulldozer. Walaupun begitu rilis tersebut mengatakan bahwa chip Nehalem akan dilengkapi dengan core grafik, akuisisi dari teknologi ATI dan sebuah proyek dengan kode nama Fusion. (sar)

Selengkapnya.....

20 Januari 2008

WiMax Terancam Pelanggaran Paten

Organisasi IEEE yang mengembangkan standar 802.11n Wi-Fi tengah mengadakan rapat darurat untuk mendiskusikan sebuah ancaman serius bagi standar nirkabel baru WiMax ini dari hak paten yang dipegang oleh Commonwealth Scientific adn Industrial Research Organization (CSIRO). CSIRO hingga sejauh ini telah menolak untuk berjanji tidak menuntut siapapun yang melanggar paten ini.

Generasi baru standar teknologi nirkabel 802.11n telah berada dalam tahap pengembangan selama beberapa tahun dan telah ditunda beberapa kali. Akan tetapi IEEE yang baru saja menyadari bahwa CSIRO memegang berbagai paten penting dan tidak mau mengeluarkan Letter of Assurance (surat jaminan) dapat menyebabkan standar baru ini dibatalkan.


Surat-surat jaminan ini diminta dari semua pihak yang memegang paten yang dipakai di semua standar IEEE. Singkatnya, surat-surat jaminan ini menulis bahwa si pemegang hak paten tidak akan menuntut siapapun yang menggunakan standar ini. Permohonan ini telah dikirimkan kepada CSIRO, akan tetapi menurut sebuah catatan internal IEEE yang dilihat oleh situs The Registrat, mereka masih belum mendapatkan jawaban apapun.

Hal ini berarti siapapun yang mengimplementasikan standar 802.11n menanggung risiko dituntut oleh CSIRO dan standar ini berkemungkinan untuk tidak disetujui. Catatan internal yang ditujukan kepada pimpunan 802.11 Stuart J Kerry mengatakan bahwa:

"Pimpinan IEEE-SA tidak akan mengambil keputusan final tanpa terlebih dahulu mendengar penjelasan bahwa mengapa divisi 802.11 telah mengirimkan dokumen IEEE-SA SASB yang memohon persetujuan sebagai standar tanpa memiliki jawaban (Letter of Assurance) tentang sebuah hak paten yang penting. Semua standar yang diajukan dalam kondisi ini berkemungkinan besar tidak disetujui."

802.11n menjanjikan peningkatan kecepatan sebesar 5 kali lipat dengan jarak pakai yang dua kali lipat lebih jauh dari 802.11g.

Baik CSIRO maupun IEEE tidak dapat dihubungi untuk diminta komentarnya, walaupun IEEE telah berjanji untuk memberikan kabar secepatnya. Vendor-vendor yang telah mulai menjual alat-alat 802.11n berpotensi telah melanggar hak paten CSIRO dan apabila standar baru ini tidak difinalisasikan, pengembangan teknologi nirkabel yang telah melambat kemungkinan dapat behenti sama sekali.

Klik di sini untuk sumber artikel.

Selengkapnya.....

Windows 7 Keluar Tahun 2009

Beberapa sumber TG Daily telah mengkonfirmasikan bahwa sebuah versi awal Windows 7 yang sebelumnya dinamakan Blackcomb Vienna telah dikirimkan ke "partner kunci" sebagai versi milestone 1 (M1) untuk keperluan validasi. Rencana yang diterima TG Daily mengindikasikan bahwa operating system (OS) baru ini akan diperkenalkan di tengah tahun kedua 2009.

Walaupun banyak dipercaya bahwa Windows 7 dijadwalkan untuk diluncurkan di tahun 2010, Microsoft telah merevisi jadwal ini dan memajukan jadwal rilisnya selama beberapa bulan. Sebuah jadwal OS yang baru - baru ini didistribusikan menuliskan bahwa Windows 7 akan memasuki tahap release to manufacturing (RTM) di H2 2009. Microsoft menolak untuk berkomentar tentang jadwal ini.



Versi M1 saat ini hanya tersedia untuk mitra - mitra Microsoft hanya dalam bahasa Inggris dan telah dikirimkan dalam dua versi yaitu x86 dan x64. Sebuah fitur menarik di versi ini adalah kemampuan M1 untuk bekerja di lingkungan grafik heterogen yang terdiri dari beberapa kartu grafis dari beberapa vendor yang berbeda. Sebuah versi baru dari Media Center sudah terintegrasi di dalam versi ini, akan tetapi hanya versi ini hanya mendukung speaker PC.

Apabila Microsoft ingin tepat waktu menepati jadwal rilis versi RTM di H2 2009, perusahaan ini harus bekerja keras. M2 direncanakan untuk dikeluarkan di bulan April/May 2008, M3 akan mengikuti di kuartal ketiga 2008. Tanggal peluncuran versi beta dan release candidate (RC) masih ditulis sebagai "to be determined".

Hingga saat ini, masih belum banyak informasi yang ada tentang Windows 7 dan fitur - fitur yang ada saat ini. Sejauh ini, kami baru mendengar tentang fitur - fitur layar sentuh baru dan MinWin, sebuah kernel OS tersebut yang hanya memakai memori sebesar 40MB.

Selengkapnya.....

So Sweet Na Phunk...!!!